Efesus 4:26
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Mungkin
tidak ramai dari Anda yang mengenal pasangan suami isteri asal USA ini, tetapi jika Anda mengetahui apa yang telah mereka lakukan
di dalam kehidupan mereka pasti akan membuat mulut Anda terbuka lebar.
Percy Arrowsmith dan Florence sempat masuk ke dalam buku rekod Guinness
tahun 2005 sebagai suami isteri tertua di dunia kerana keduanya telah berkahwin selama 80 tahun.
Saat sebuah media tempatan menanyakan mengenai rahasia keawetan rumah tangganya, pasangan datuk nenek ini menjawab bahawa mereka tidak akan pernah tidur sebelum konflik antara keduanya selesai. Menurut mereka, membawa kemarahan di waktu tidur tidaklah mengenakkan. Mereka juga mengungkapkan, setiap bertengkar mereka selalu berusaha mengampuni sebelum larut malam agar hari itu dapat ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan.
Kemarahan dapat datang tiba-tiba; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Pemazmur mengetahui apa yang dialami oleh hampir setiap manusia di dunia ini sehingga ia menuliskan mengenai bagaimana cara meredakannya. Pemazmur memberikan nasihat agar bagi orang yang marah hendaklah memberhentikan amarahnya (Mazmur 37:8) dan menyerahkan masalah yang ia sedang hadapi kepada Tuhan (ayat 5). Biarkanlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan di saat kita alami ketidakadilan (ayat 10:11). Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki hati.
Apakah Anda sedang marah atau seringkali marah? Datangnya marah tak dapat dicegah, tetapi ia dapat diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotorkan hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda!
Kemarahan itu bagaikan barah, ia harus segera dibabat sebelum merambat.
Saat sebuah media tempatan menanyakan mengenai rahasia keawetan rumah tangganya, pasangan datuk nenek ini menjawab bahawa mereka tidak akan pernah tidur sebelum konflik antara keduanya selesai. Menurut mereka, membawa kemarahan di waktu tidur tidaklah mengenakkan. Mereka juga mengungkapkan, setiap bertengkar mereka selalu berusaha mengampuni sebelum larut malam agar hari itu dapat ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan.
Kemarahan dapat datang tiba-tiba; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Pemazmur mengetahui apa yang dialami oleh hampir setiap manusia di dunia ini sehingga ia menuliskan mengenai bagaimana cara meredakannya. Pemazmur memberikan nasihat agar bagi orang yang marah hendaklah memberhentikan amarahnya (Mazmur 37:8) dan menyerahkan masalah yang ia sedang hadapi kepada Tuhan (ayat 5). Biarkanlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan di saat kita alami ketidakadilan (ayat 10:11). Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki hati.
Apakah Anda sedang marah atau seringkali marah? Datangnya marah tak dapat dicegah, tetapi ia dapat diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotorkan hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda!
Kemarahan itu bagaikan barah, ia harus segera dibabat sebelum merambat.